Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Debat Bukan Adu Argumentasi, Tetapi Adu Strategi: Ini Penjelasannya!

Debat Bukan Adu Argumentasi, Tetapi Adu Strategi: Ini Penjelasannya!
Suasana Praktik Lomba Debat/Dokumentasi Pribadi Martin Ruma/Gubanesia 
Debat Bukan Adu Argumentasi, Tetapi Adu Strategi: Ini Penjelasannya!Debat yang pastinya bukan kegiatan adu argumentasi. Pernyataan ini bisa jadi salah apabila sobat tidak membaca artikel ini sampai habis.

Saat sobat membaca artikel ini sampai selesai sobat akan menemukan jawaban, apa itu debat.


Pengantar

Dalam berbagai buku Bahasa Indonesia maupun tulisan di internet debat diberi pengertian sebagai kegiatan adu argumentasi antara satu orang dengan orang yang lain, atau sekelompok orang dengan kelompok yang lain.


Intinya debat adalah kegiatan argumentasi. Kesimpulan dari buku dan tulisan di internet.


Apakah itu salah?

Jawabannya tidak.

***

Melalui tulisan singkat ini saya mencoba ‘melihat’ debat dari sudut pandangan yang berbeda.


Menurut saya debat adalah cara kita mempengaruhi lawan bicara untuk mengikuti apa yang kita inginkan.

  1. Bisa mengubah pandangan, (ternyata saya salah dan anda benar).
  2. Pilihan politik, (ini lebih baik daripada itu).
  3. Atau mengikuti, (kalau begitu saya ikut anda saja).


Bagaimana caranya supaya bisa mempengaruhi lawan bicara?

Ada tiga hal yang dibutuhkan supaya mempengaruhi lawan bicara.

  1. Argumentasi
  2. Kelogisan
  3. Bukti


Contoh:

Satu tambah satu sebelas, bukan dua. (pernyataan)

Mengapa?

  1. Karena tidak ada sama dengan.
  2. Satu tambah satu dikatakan dua apabila ada tanda sama dengan (=) (argumentasi).


Argumentasi yang seperti ini tidak akan mempengaruhi lawan bicara.

Sobat muda membutuhkan sesuatu yang disebut logis.


Sampai di sini sobat sudah membuat lawan bicara percaya namun belum yakin.

Anda harus membutuhkan literatur (bukti kongkrit) yang membuat lawan bicara yakin dan mengikuti pendapat anda.


Contoh

Dalam buku Matematika karangan prof. Martin Karakabu M. Pd, satu tambah satu bisa dikatakan dua apabila ada sama dengan (=).

  • Jika tidak ada simbol tersebut maka satu tambah satu tidak bisa dikatakan dua.
  • Jika anda tidak percaya silahkan lihat sendiri. (berikan atau tunjukan sebagai bukti).


Anak - anak yang terkasih,


Sampai pada taraf ini maka kalian sudah berhasil mempengaruhi lawan bicara.


Selanjutnya, apakah yang bersangkutan mau mengikuti pendapat anda atau tidak, itu tergantung penilaian subjektifnya. Namun cara mempengaruhi lawan bicara dalam debat gambarannya seperti itu.


Qonklusi

Jadi apa itu debat?

  1. Jawabannya debat adalah cara kita mempengaruhi lawan bicara untuk mengikuti kita.
  2. Debat adalah kegiatan argumentasi, tidak salah namun pemahaman yang seperti ini bisa ditafsirkan menjadi negatif. Apabila lawan bicara kurang memahami substansi debat dengan baik.


Solusi yang diberikan ialah memahami debat sebagai cara untuk mempengaruhi orang lain.


Supaya lawan bicara terpengaruh dan mengikuti anda, dibutuhkan argumentasi yang logis dan bukti yang kongkrit.


Baca ulasan lengkapnya pada tulisan yang berjudul konsep dan fungsi pembicara 1, 2, dan 3 dalam debat perlemen Asia.

Posting Komentar untuk "Debat Bukan Adu Argumentasi, Tetapi Adu Strategi: Ini Penjelasannya!"