Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Aturan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Remaja Tahun 2023 (Bagian 2)

Aturan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Remaja Tahun 2023 (Bagian 2)
Postingan yang bertajuk Karya Ilmiah merupakan tulisan berseri. Bagian pertama berisi panduan umum tentang penulisan karya ilmiah. Tulisan yang sedang saudara baca saat ini adalah bagian kedua tentang aturan penulisan karya ilmiah. Bagi yang belum membaca bagian pertama, saran saya silakan dibaca dulu agar pemahamannya komprehensip. Ini adalah tautan link yang akan mengarahkan anda pada bagian pertama dari tulisan yang berjudul Panduan Penulisan Karya Ilmiah Remaja Tahun 2023. 

Pada BAB I PENDAHULUAN, format penulisan Time New Roman, 14, Bold, Center. Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, hipotesis.

Bab pendahuluan seyogianya membimbing pembaca secara halus, tetapi melalui pemikiran logis yang berakhir dengan pernyataan mengenai apa yang diteliti dan apa yang diharapkan daripadanya. Berikan kesan bahwa apa yang anda teliti benar - benar bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan pembangunan. Bagian tujuan penelitian mengahiri bab pendahuluan yang berisi pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Dalam penulisan tujuan, gunakan kata kerja yang hasilnya dapat diukur dan dilihat, seperti menjajaki, menguraikan, menerangkan, menguji, membuktikan, atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan (Widya dkk, 2004: 6-7).

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada Bab Latar Belakang Masalah, format penulisan Time New Roman, 12, Bold, Left.

Menguraikan permasalahan yang melatar belakangi dipilihnya permasalahan tertentu. Bagian ini menerangkan keternalaran (kerasionalan) mengapa topik yang dinyatakan pada judul karya tulis ilmiah itu diteliti. Untuk menerangkan keternalaran tersebut perlu dijelaskan dulu pengertian topik yang dipilih. Baru kemudian diterangkan argumen yang melatarbelakangi pemilihan topik itu dari sisi substansi yang melingkupi topik itu. Dalam hal ini dapat dikemukakan misalnya adanya kesenjangan antara antara harapan dan kenyataan, antara teori dan praktik dari konsep dalam topik. Setelah itu diterangkan keternalaran pemilihan topik dari paradigma penelitian sejenis. Untuk itu perlu dilakukan kajian pustaka yang memuat hasil - hasil penelitian tentang topik atau yang berkaitan dengan topik yang dipilih. Dengan melihat hasil yang diperoleh dalam penelitian sebelumnya dapat ditunjuk bahwa topik yang dipilih masih layak untuk diteliti.

1.2 Identifikasi Masalah

Sebelum masalah dirumuskan perlu diidentifikasi dengan baik. Dengan identifikasi masalah, memungkinkan perumusan masalah yang operasional menjadi lebih mudah. Masalah yang operasional memiliki ciri antara lain: (a). Masalah yang dapat dipecahkan, (b). Menggambarkan variabel penelitian yang jelas, (c). Bentuk dan jenis data yang diperlukan dapat dipastikan secara akurat, (d). Teknik pengumpulan data dapat ditentukan secara tepat, (e). Teknik analisis data dapat diterapkan secara tepat.

1.3 Rumusan Masalah       

Menguraikan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian yang dilaksanakan. Rumusan masalah merupakan rumusan persoalan yang perlu dipecahkan atau dipertanyakan dan dijawab dengan penelitian. Permusuan itu sebaiknya disusun dalam bentuk kalimat tanya, atau sekurang - kurangnya mengandung kata - kata yang menyatakan persoalan atau pertanyaan. Yakni apa, siapa, berapa, seberapa, sejauh mana. Bagaimana (bisa tentang cara atau wujud keadaan) dimana, kemana, dari mana, mengapa, dan sebagainya. 

Contoh:

  1. Berapa prestasi ......?
  2. Apa penyebab terjadinya...?

1.4 Tujuan Penelitian

Menguraikan maksud penulisan tertentu. Tujuan penelitian mengungkapkan apa yang hendak dicapai melalui penelitian. Tujuan dirumuskan sejajar dengan rumusan masalah.

Misalnya: 

  1. Apa ada pengaruh X terhadap Y, maka tujuannya ialah menentukan tidak atau adanya pengaruh X terhadap Y. 
  2. Apakah ada hubungan antara X terhadap Y, maka tujuannya menentukan ada tidaknya hubungan antara X dan Y. 
  3. Bagaimanakah persepsi penelitian terhadap pelayanan akademik, maka tujuannya ialah mendeskripsikan persepsi tersebut. 

1.5 Manfaat penelitian

Manfaat Praktis. Bagi penulis manfaat praktis yang diharapkan adalah seluruh tahapan penelitian serta hasil penelitian yang diperoleh dapat memperluas wawasan, sekaligus memperoleh pengetahuan empirik.

Manfaat Akademik. Manfaat akademik yang diharapkan adalah hasil penelitian dapat dijadikan rujuakan bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

1.6 Hipotesis

Pengertian hipotesis penelitian menurut Sugiyono (2009:96), hipotesis merupakan jawaban semantara terhadap rumusan masalah penelitian. Dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. 

Dikatakan semantara karena jawaban yang diberikanbaru didasarkan pada teori. Contoh, jika pegawai mengalamai tekanan dalam bekerja yang lebih rendah, maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi. Atau ada hubungan langsung antara variabel gaya kepemimpinan dengan ketidakpastian lingkungan bisnis.

Demikian beberapa penjelasan terkait dengan aturan penulisan karya tulis ilmiah remaja tahun 2023, (bagian 2). Selanjutnya silakan pelajari bagian ketiga tentang Kajian Pustaka dan Landasan Teori dalam Penulisan Karya Ilmiah

Apabila sobat belum sempat membaca bagian pertama silakan dibaca dulu tulisan sebelumnya dengan judul Panduan Penulisan Karya Ilmiah Remaja Tahun 2023. 

Posting Komentar untuk "Aturan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Remaja Tahun 2023 (Bagian 2)"