Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mojang priangan yang Menginspirasi, Clara Alverina Alumni SMA Kanaan Jakarta

Mojang priangan yang Menginspirasi,  Clara Alverina Alumni SMA Kanaan Jakarta
Clara Alumni SMA Kasih Karunia Jakarta
Derap langkah kakinya di sekolah Kristen Kanaan Jakarta jadi penanda, "oh itu dia....".  Langkahnya laksana hazelnut cahaya seorang fotografi. kadang pelan seperti “kaum papa” yang rentah. 

Ciri khasnya adalah suara yang lembut dikombinasi dengan canda khas remaja. Soal kesopanan dan sikap empati dia salah satu yang terbaik, menurut saya sebagai wali kelasnya. Menunduk jika berjalan, senyum simpul dan menatap pada sudut 90 derajat adalah cirinya yang lain. 

Hari-harinya penuh ceria. Ya kadang ada duka jika tugas terus menerus mendera. Tetapi puji Tuhan dia tidak melewati masa sulit ini (pandemi covid 19) karena kini sudah menjadi alumni.

Mojang priangan yang Menginspirasi,  Clara Alverina Alumni SMA Kanaan Jakarta

Pemilik nama lengkap Clara Alverina ini lahir di kota dingin Bandung. Mojang priangan yang lahir pada tanggal 8 September 2001 ini sosok yang periang dan murah senyum. 

Tidak selamanya ia menjadi 'anak baik', kadang dia ikut ambil bagian dari kegaduhan kelas X IPS 2, bersama Hellen dan Jenifer dua sahabatnya. Mungkin banyak, tetapi setidaknya itulah yang kulihat dari “dara” cantik yang bercita-cita jadi seorang pebinis ini.

Suatu hari saya memintanya untuk mengikuti latihan debat, sekaligus persiapan lomba. 

Latihan dadakan pun kami lakoni, bak orator ternama gaya kami saat itu. Singkatnya dari latihan tersebut dia merasa mengecewakan saya karena penampilannya tidak maksimal. 

“Maaf pak mengganggu saya ingin jujur, karena kalau saya pendam ga enak. Karena dari hati saya ga enak hehehe, jadi gini pak, jujur saya tidak bisa debat pak ... karena saya merasa tidak cocok di debat, saya sudah mencoba untuk percaya diri dan tidak takut tapi tidak bisa pak”.

“Maaf ya pak, kalau saya mengecewakan bapak”. Kurang lebih seperti itulah ungkapan penyesalan dan jiwa sportivitas yang dia tunjukan. 

Sebagai guru saya bangga pada sosok muda yang mempesona ini. Di tengah melunturnya nilai-nilai karakter pada remaja, dia hadir dengan gayanya yang khas. Betapa bangganya saya diberi kesempatan untuk menemani tumbuh kembang dari gadis yang baik ini. Namun, saya menyadari bahwa semua yang ditunjukan oleh seorang Clara, bukan “hasil karya” saya, tetapi rumah telah menjadi penyemai pendidikan karakter yang pertama dan itu dilakukan dengan sangat baik oleh kedua orang tuanya.

Mari jadikan rumah sebagai tempat bertumbuhnya pendidikan karakter bagi anak. Cerdas saja tidak cukup tanpa karakter yang baik. Salam@ Martin Karakabu guru kampung.

Profil kepala SMA Kasih Karunia Jakarta bisa lihat melalui pos  Wong Urip Iku Mung Mampir Ngombe

Posting Komentar untuk "Mojang priangan yang Menginspirasi, Clara Alverina Alumni SMA Kanaan Jakarta "